BLORA - Bupati Blora Djoko Nugroho selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 menyampaikan bahwa sejumlah sekolah (SD dan SMP) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Hal itu disampaikana Bupati dalam konferensi pers di Posko GTPP Covid-19, Senin (14/9/2020), didampingi Plt Kepala Dinperinnaker Blora Achmad Nurhidayat dan Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fathkur Rochim.
“Hari ini, Senin (14/9/2020) di beberapa kecamatan baik SD maupun SMP kita coba untuk mulai masuk sekolah dengan pembelajaran tatap muka. Setiap saat akan kita pantau dan dievaluasi di lapangan bila ada kesalahan, ” terang Bupati Blora.
Menurut bupati, ini berisiko tetapi juga penting, dengan pembelajaran tatap muka berpedoman pada pembelajaran yang baik, akan menjadi jalan yang baik tetap hidup di tengah pandemi Covid-19.
“Oleh karena itu, saya minta bantuannya, sarannya, tentu juga kritikannya terhadap uji coba sekolah ini, ” ucap dia.
Bupati Blora mengungkapkan, sudah menugaskan aparat di tingkat kecamatan, baik Dewan Pendidikan, jajaran Dinas Pendidikan maupun Forkopimcan setempat supaya bisa memantau langsung terkait hal tersebut. “Mudah-mudahan semuanya lancar, ” kata dia.
Enam sekolah yang diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka yakni SMPN 2 Tunjungan, SMPN 2 Kedungtuban dan SMPN 1 Menden.
Kemudian, SDN 1 Nglebak Kecamatan Kradenan, SDN 1 Gandu Kecamatan Bogorejo dan SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong.
Bupati Blora menyebut pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta berdampak luas terhadap daerah-daerah, karena DKI Jakarta bukan hanya ibu kota, bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga pusat perekonomian nasional, dan pusat peredaran uang.
“Oleh karena itu banyak saudara-saudara kita dari berbagai kabupaten wilayah yang mengadu nasibnya di wilayah Jakarta. Dengan diberlakukan ketat PSBB di DKI Jakarta, bisa berdampak kepada kabupaten dan daerah lainnya, termasuk juga Blora, ” urai dia.
Dia menuturkan, masih ingat ketika dilaksanakan PSBB pertama kali dahulu banyak warga Blora yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya kembali ke kampung halaman.
“Saat itu kurang lebih 37 ribu jiwa. Kita, Pemkab Blora, Clcamat mohon untuk bisa mengantisipasi saudara-saudara kita yang kemungkinan mudik sebagai akibat diberlakukannya PSBB secara ketat di Jakarta, ” ungkap dia.
PSBB dilakukan karena peningkatan virus Corona di Jakarta sangat besar dalam beberapa terakhir ini. "Jumlah masuk kantor, pabrik, perusahaan sangat dibatasi yang tentu saja berimplikasi pada saudara-saudara kita yang bekerja. Kepada semua warga Blora, tolong patuhi protokol kesehatan Covid-19, ” tegas dia.
Sementara itu berdasarkan monitoring data perkembangan Covid-19, Senin (14/9/2020) pukul 12.14 WIB, jumlah positif Covid-19 sebanyak 363 kasus.
Sembuh 319 orang atau bertambah 12 orang dari sebelumnya. Kemudian, positif dirawat di rumah sakit 5 orang (26, 32 %). Positif dirawat isolasi mandiri 14 orang (73, 68 %). Berikutnya, meninggal dunia 25 orang, dan pemeriksaan swab sebanyak 2.467. (***)